Cara Budidaya Jangkrik - Budidaya jangkrik merupakan jenis budidaya yang jika tidak direncanakan dengan sangat matang, akan sangat
merugikan. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam merencanakan budidaya jangkrik, yaitu penyusunan jadwal kegiatan, menentukan struktur
organisasi, menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik,
merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, serta mencari sumber dana
& melaksanakan budidaya jangkrik tersebut.
Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang
terdapat di Indonesia. Jenis jangkrik yang banyak dibudidayakan pada saat ini adalah
jenis Gryllus Mitratus dan Gryllus testaclus, yang digunakan untuk pakan ikan & burung. Kedua
jenis ini dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya, dimana Gryllus Mitratus
bentuk wipositor-nya lebih pendek sedangkan Gryllus Mitratus mempunyai garis putih
pada pinggir sayap punggung, serta penampilannya yang tenang.
Berikut ini beberapa tahapan pedoman teknis dari budidaya jangkrik :
- Penyiapan Sarana dan Peralatan
Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari maka kandang
jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat
yg teduh & gelap. Sebaiknya hindari lalu lalang orang lewat
terlebih lagi untuk kandang peneluran. Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati
habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah & diberikan
daun-daun kering seperti misalnya daun pisang, daun sukun & daun-daun
lainnya untuk tempat persembunyian jangkrik tersebut disamping untuk menghindari dari sifat
kanibalisme dari jangkrik itu sendiri. Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya
dilapisi dengan lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar
kandang. Di salah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa
untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan
suhu kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik tidak ada ukuran yang baku, yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik setiap
kandangnya.
Dari hasil pemantauan dilapangan & pengalaman para peternak, bentuk
kandang biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm,
lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat dibuat
dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya maka dinding
kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun dan kandang
paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. Untuk menghindari
gangguan binatang lain seperti semut, tikus, cecak & serangga lainnya, maka
keempat kaki kandang dialasi mangkuk yg berisi air, minyak tanah atau juga
vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga tersebut.
Persyaratan Lokasi Budidaya Jangkrik :
- Lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat
sirkulasi udara yang baik
- Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti
pasar, jalan raya dan lain sebagainya
- Lokasi tidak terpapar sinar matahari secara langsung atau
berlebihan
- Pembibitan Jangkrik
- Pemilihan Bibit dan Calon Induk Jangkrik
Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat
(sungut atau kakinya patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk
jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam
bebas di habitatnya, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun
induk betina tidak didapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli
dari peternakan yang ada. Sedangkan untuk induk jantan diusahakan harus dari alam bebas,
karena lebih agresif.
Adapun ciri-ciri indukan, induk betina dan induk jantan yang baik adalah
sebagai berikut :
- Indukan :
- sungutnya (antena) masih
panjang dan lengkap
- kedua kaki belakangnya masih
lengkap
- bisa melompat dengan
tangkas, gesit dan terlihat sehat
- badan dan bulu jangkrik
berwarna hitam mengkilap
- pilihlah indukan yang berukuran besar
- jangan memilih jangkrik yang mengeluarkan
zat cair dari mulut & duburnya apabila dipegang
b.Induk jantan :
- selalu mengeluarkan suara
mengerik
- permukaan sayap atau
punggung kasar serta bergelombang
- tidak mempunyai ovipositor
di ekornya
c.Induk betina :
- tidak mengeluarkan mengerik
- permukaan punggung atau
sayapnya halus
- ada ovipositor dibawah ekor
utk mengeluarkan telur
2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
Perawatan
jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus
benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya
sangat pesat sekali. Jika makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan
menjadi kanibal dan memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol
kelembapan suhu udara serta ancaman binatang pengganggu yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa
& laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik tersebut, maka makanan
jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain seperti ubi, singkong,
sayuran dan dedaunan yang diberikan bergantian setiap hari.
- Sistem Pembiakan
Sampai
saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan
& induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan
cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar adalah induk betinanya besar
dan kemungkinannya mati sehingga telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya menetasnya rendah.
- Reproduksi dan Perkawinan
Induk
jangkrik dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi berkisar ± 80-90 % apabila diberikan
makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus
diberikan pada induk jangkrik diantaranya : bekatul jagung, ketan item, tepung
ikan, kuning telur bebek dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin.
Disamping
itu suasana kandang harus mirip sekali dengan habitat alam bebas, dinding kandang
diolesi tanah liat, semen putih & lem kayu dan diberi daun-daunan kering
seperti daun pisang, daun jati, daun tebu & serutan kayu.
Jangkrik
biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah., jadi didalam kandang khusus
peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan ke dalam piring kecil. Perbandingan
antara betina & jantan 10 : 2 agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi.
Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan
dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya kemudian kandang bagian dalam disemprot
dengan larutan antibiotik (cotrymoxale). Selain peneluran secara alami, dapat juga
dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya adalah telur tidak merata
matangnya (daya tetasnya).
- Proses kelahiran
Sebelum
penetasan telur jangkrik sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang permukaan dalam kandangnya
dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yg lembut. Dalam satu kandang cukup
dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan
berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna
telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur
harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus
dibolak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur jangkrik akan menetas merata sekitar
4-6 hari.
- Proses Pemeliharaan
- Sanitasi dan Tindakan Preventif
Seperti
telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini sanitasi
merupakan masalah yang sangat penting. Untnk menghindari adanya zat-zat atau racun
yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam
kandang ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur
sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki
masing-masingnya dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.
- Pengontrolan Penyakit
Untuk
pembesaran jangkrik dipilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan dari yang sakit.
Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada yang berjamur karena dapat menjadi
sarang penyakit. Kandang harus dijaga agar tetap lembab tetapi tidak basah, karena
kandang yang basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
- Perawatan Ternak
Perawatan
jangkrik disamping kondisi kandangnya yang harus sama dengan habitat
aslinya yaitu lembab & gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi
yang cukup agar tidak saling memakan satu sama lainnya (kanibal).
- Pemberian Pakan
Anakan
umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat dari kacang kedelai,
beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah fase ini, anakan dapat mulai
diberi pakan sayur-sayuran seperti jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik
yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda,
kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya yang tinggi. Disamping itu bahkan ada juga yang menambahkan pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar lain :
bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa
vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.
- Pemeliharaan Kandang
Air
dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali & kelembapan
kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya dari gangguan binatang lain jangan sampai masuk
kedalam kandang.
4. Hama dan Penyakit
- Penyakit, Hama dan Penyebabnya
Sampai
sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang pada jangkrik. Biasanya
penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering
mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak &
ular.
- Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit
Untuk
menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan & daun tempat berlindung yang tercemar
jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki
kandang.
- Pemberian Vaksinasi dan Obat
Untuk
saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara preventif, maka penyakit
jangkrik dapat ditekan seminimal mungkin. Jadi untuk pemberian obat dan vaksinasi tidak
diperlukan.
5. Panen Jangkrik
- Hasil Utama
Peternak
jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar,
yaitu : telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan
burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.
- Penangkapan
Telur
yang sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring dan ditempatkan
pada media kain yang basah. untuk setiap lipatan kain basah dapat ditempatkan 1
sendok teh telur yang kemudian untuk diperjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik
dewasa umur 40-55 hari atau 55-70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap,
ditangkap dengan menggunakan tangan dan dimasukkan ketempat penampungan.
Demikianlah artikel yang membahas cara budidaya jangkrik ini telah saya jelaskan, semoga dapat bermanfaat serta menambah ilmu dan wawasan anda.